Senin, 30 Maret 2009

NI CUY DAMPAK FAST FOOD

Fast Food, Faster Than Nutrition

Pernah ada seorang teman yang sempat mengklaim dirnya pembenci fast food. Menurutnya fast food merupakan senjata industri-industri kapitalis yang notabene adalah the most hated buatnya, ditambah lagi keinginan besarnya untuk menjadi vegetarian karena sepertiya dia terlalu peduli dengan keberadaan makhluk hidup kelas kedua di bumi yaitu hewan tapi tetap masih tidak bisa melepaskan dirinya dari godaan sate kambing dan sop buntut. Entah apa sekarang dia masih se-politis itu terhadap fast food.

Lalu apa sebenarnya kecenderungan orang memilih makan makanan cepat saji? Apa hanya pola hidup masyarakat yang tidak lagi teratur sehingga semuanya harus cepat dan spontan kah? Atau kehidupan masyarakat kota yang super sibuk kah? Atau makanan cepat saji memang enak? Lalu apa dampaknya terhadap kesehatan? Apakah makanan cepat saji baik dikonsumsi terus menerus? Bagaimana dengan dampak terhadap perkembangan bisnis kuliner di kota besar?

Pada dasarnya fast food mungkin memenuhi standar-standar kesehatan. Kebersihan dalam pembuatan dan penyimpanan seharusnya sudah diawasi melalui standar-standar internasional tersendiri. Selain itu daging yang dipilihpun adalah daging yang konon didatangkan langsung dari negaranya sana dan memang daging dari hewan yang dipelihara secara khusus untuk dikonsumsi. Jadi tidak salah kalau protein yang dimiliki sebuah burger atau fried chicken adalah tinggi.

Tapi tidak hanya protein, lemak yang dikandung juga tak kalah banyak. Menurut data dari Institut Pertanian Bogor, dalam sebuah fried chicken mengandung sekitar 290 – 400 kkal per potongnya tergantung dari ukuran dan berat setiap ayam.

Di dalam tubuh, lemak akan mengalami beberapa proses, salah satunya adalah proses auto-oksidasi yang mempercepat peningkatan kadar radikal bebas di dalam tubuh. Radikal-radikal bebas tersebut membuktikan bawa namanya memang tepat. Dengan bebas dan radikal, mereka menyerang berbagai senyawa tubuh yang akhirnya memicu timbulnya berbagai penyakit seperti, jantung koroner, pengerasan pembuluh darah, stroke dan kanker.

Disamping membludaknya kalori, dalam makanan cepat saji juga terdapat kandungan gula yang tinggi. Terutama gula buatan yang menyebabkan penayakit mulai dari kerusakan gigi, obesitas sampai diabetes. Konsumsi gula yang berlebihan juga akan meningkatkan kadar gula dalam darah yang menyebabkan tubuh memproduksi insulin yang lebih banyak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hal tesebut menyebabkan yang disebut dengan sindrom kadar gua dalam darah, yang menyebabkan badan menjadi lesu, sulit konsentrasi, dan mudah marah. Dalam penelitian tersebut sempat disebutkan hubungannya dengan perilaku kekerasan. Karena peningkatan kadar gula dalam darah diikuti dengan peningkatan produksi hormon adrenalin, pada akhirnya mendorong sesorang untuk bersikap agresif, sedangkan kadar gula paling banyak ditemukan dalam minuman soda, yang tak lain adalah minuman wajib bagi para pecinta fast food atau paling tidak bagi orang yang sedang menikmati satu paket fast food.

Beberapa fast food juga ternyata memiliki kandungan zat timah, alumunium, dan tembaga yang bisa menyerang fungsi otak sehingga kecerdasaan seseorang bisa menurun karena kekurangan gizi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar